KdmChannel.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Nama Irjen Pol Karyoto tengah menjadi sorotan setelah resmi ditunjuk sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.
Dengan jabatan barunya ini, Karyoto pun akan segera menyandang pangkat Komjen (Komisaris Jenderal Polisi), yang menempatkannya di jajaran elite Korps Bhayangkara.
Rekam jejaknya bukan kaleng-kaleng, apalagi saat dirinya memimpin gebrakan pemberantasan judi online (judol) Kominfo Digital (Komdigi) yang sempat bikin heboh tanah air.
Namun, di balik gebrakan itu, ada satu catatan kelam yang bikin publik geleng-geleng kepala. Saat kasus yang menyeret nama anaknya sendiri mencuat ke permukaan, sikap Karyoto seolah berbalik 180 derajat.
Transparansi yang selama ini dielu-elukan mendadak pudar. Investigasi hukum yang seharusnya berjalan malah terasa seperti tersumbat di tengah jalan.
Bungkam di Tengah Sorotan Publik
Kasus tersebut bermula dari sebuah hajat besar anak Karyoto yang digelar dengan kemewahan di salah satu lokasi bergengsi.
Masalahnya, muncul dugaan kuat bahwa acara tersebut diwarnai sejumlah pelanggaran, baik dalam aspek administrasi maupun kemungkinan penyalahgunaan fasilitas negara.
Anehnya, ketika media dan masyarakat mulai menyoroti isu ini, suara-suara kritis mendadak sunyi. Bahkan seorang Bupati Garut yang sebelumnya dikenal vokal, tiba-tiba ikut terdiam.
Situasi ini menimbulkan tanda tanya besar: Ada apa gerangan? Kenapa keberanian yang dulu ditunjukkan Karyoto saat membongkar jaringan judol Komdigi, tak terlihat saat masalah menyangkut lingkaran terdekatnya sendiri?
Jabatan Tinggi, Tanggung Jawab Lebih Besar
Kenaikan jabatan Karyoto ke posisi Kabaharkam seharusnya menjadi momentum untuk menunjukkan integritas dan konsistensinya dalam menegakkan hukum.
Dalam prinsip Good Governance, semakin tinggi posisi seorang pejabat, semakin besar pula tanggung jawab moralnya untuk menjadi teladan dalam hal transparansi dan akuntabilitas.
Publik tidak hanya menilai dari seberapa keras Karyoto membasmi kejahatan digital, tapi juga seberapa berani ia mengungkap kebenaran meski yang terlibat adalah orang-orang dekatnya sendiri.
Netizen di jagat maya pun ramai mempertanyakan: Apakah hukum hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas?
Transparansi atau Ilusi?
Harus diakui, Karyoto memiliki kredibilitas yang solid di kalangan internal kepolisian. Namun, kredibilitas itu akan diuji secara nyata di hadapan publik ketika ia dihadapkan pada konflik kepentingan seperti sekarang.
Masyarakat berharap, dengan posisi Kabaharkam yang strategis, Karyoto bisa membuktikan bahwa hukum tetap berjalan tanpa pandang bulu.
Bukan saatnya lagi menyusun narasi indah di atas panggung media, tapi saatnya membuktikan bahwa integritas tak hanya berlaku untuk mereka yang jauh dari lingkaran keluarga.
Apakah Karyoto Siap Uji Nyali?
Kini, bola panas ada di tangan Karyoto. Jika ingin menjaga kepercayaan publik, satu-satunya jalan adalah membuka ruang transparansi seluas-luasnya, memastikan investigasi berjalan tuntas, dan membiarkan proses hukum berbicara.
Menutup-nutupi atau membungkam pihak-pihak yang bersuara hanya akan memperkeruh citra Polri yang sedang berjuang memperbaiki kepercayaan masyarakat.
Momen ini bisa jadi pembuktian terbesar dalam karier Karyoto apakah ia akan dikenang sebagai pejabat yang tegas dan adil, atau sekadar menjadi bagian dari tradisi “asal bapak senang” yang sudah terlalu lama mencengkram sistem hukum di negeri ini. | KdmChannel.Com | PrianganInsider | *** |
1 Comment
selamat atas kenaikan pangkat menjadi komjen