Ngamprah | Bandung Barat | Jawa Barat | KdmChannel.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Jumlah hewan kurban di Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada tahun ini diprediksi naik sebesar 5 persen dibanding Hari Raya Idul adha tahun lalu.
Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) KBB mencatat hewan kurban yang disembelih pada tahun 2024 mencapai 15.664 ekor. Tahun ini, angka tersebut diprediksi naik menjadi 16.500 ekor atau terjadi penambahan sekitar 5 persen.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dispernakan Bandung Barat, Lukmanul Hakim mengatakan kebutuhan hewan kurban itu dipenuhi dari ternak lokal Bandung Barat maupun yang berasal dari luar daerah.
Seperti dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta juga dari kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat.
“Kemungkinan itu 50 persen hewan lokal Bandung Barat dan sisanya dari luar daerah. Hewan kurban yang masuk ke Kabupaten Bandung Barat di antaranya dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta juga dari kabupaten atau kota yang ada di Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Pihaknya juga memprediksi jumlah hewan kurban yang diperiksa dan disembelih saat momen Idul Adha tahun ini mengalami peningkatan.
Di Idul Adha tahun lalu, jumlah hewan kurban yang diperiksa mencapai 12.272 ekor.
Rinciannya, sapi sebanyak 5.954 ekor, domba sebanyak 6.104 ekor, kambing sebanyak 207 ekor, dan kerbau ada 7 ekor dari lapak penjualan hewan kurban sebanyak 261 titik.
Sedangkan jumlah hewan yang disembelih berjumlah 15.664 ekor. Rinciannya, sapi sebanyak 4.035 ekor, domba sebanyak 11.353 ekor, kambing sebanyak 120 ekor, dan kerbau sebanyak 156 ekor.
“Prediksi tahun 2025, kemungkinan ada kenaikan hewan yang diperiksa maupun yang dipotong sebanyak 5 % dari tahun 2024. Jumlah hewan yang diperiksa ada kenaikan sekitar 650 ekor dari 12.272 ekor menjadi 12.922 ekor,” sebut Lukmanul.
Pihaknya mengingatkan warga Bandung Barat untuk memilih hewan yang sudah dinyatakan sehat dan laik yang ditandai dengan kalung berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan 58 orang yang terdiri dari dokter hewan, paramedic veteriner, penyuluh lapangan juga melibatkan mahasiswa kedokteran hewan.
“Petugas kesehatan sudah bergerak untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Kita sudah siapkan kalung tanda sehat sebanyak 10.000 pices. Pencetakan stiker sudah diperiksa sebanyak 200 lembar untuk dipasang di lapak yang sudah diperiksa dan encetakan SKKH khusus untuk hewan kurban sebanyak 100 buku,” kata Lukmanul.
Untuk pencegahan penyakit seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) serta LSD, pihaknya juga memperketat distribusi hewan ternak dari luar daerah yang masuk ke Bandung Barat.
Di antaranya mengantongi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).
“Tetap memperhatikan mitigasi resiko penularan penyakit hewan seperti PMK dan LSD dengan memberikan persyaratan lalu lintas berupa SKKH, hasil laboratorium juga rekomendasi pengeluaran atau pemasukan saat melalulintaskan hewan atau produk hewan antar provinsi, maupun kabupaten/kota,” imbuh dia. | KdmChannel.Com | AyoBandung | *** |
1 Comment
alhamdulillalh