KdmChannel.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Ajang olahraga biasanya dipandang sebagai perayaan fisik dan kompetisi. Namun di balik gelaran Kejuaraan Tenis Meja KORPRI Beltim tahun ini, tersembunyi sebuah cerita penting tentang disiplin, daya juang, dan wajah lain dari institusi kepolisian.
Polres Belitung Timur, yang sehari-hari bergulat dengan tugas pengamanan dan penegakan hukum, justru menjadi sorotan karena sebuah prestasi yang lahir dari kedisiplinan tanpa panggung besar.
Dalam rangka memperingati HUT KORPRI ke-54, turnamen tenis meja yang digelar di Beltim itu mempertemukan berbagai instansi pemerintah. Namun kemenangan Tim Ganda Putra Polres Beltim, yang sukses menyabet Juara 1 Kategori Ganda Putra Umum, membuka ruang untuk menelisik lebih dalam: bagaimana sebuah institusi keamanan membangun budaya olahraga di tengah beban tugas yang padat?
Validasi Prestasi : Konfirmasi Resmi dari Internal Polres
Prestasi itu dibenarkan oleh PS Kasi Humas Polres Belitung Timur, IPDA Asep Achmadi, yang menyampaikan informasi tersebut seizin Kapolres Belitung Timur, AKBP Indra Feri Dalimunthe, S.H., S.I.K., M.H., M.M.
“Gelar juara ini dipersembahkan oleh dua anggota Polres Beltim, yaitu AIPDA Zulyadi, S.H. dari Sat Lantas dan BRIPDA Fiere Roland dari Bag Log,” ujar IPDA Asep.
Konfirmasi ini bukan sekadar pernyataan formal. Dari penelusuran investigatif kecil yang dilakukan di lapangan, keduanya memang dikenal aktif dalam olahraga, mengikuti latihan rutin meski jadwal kerja tak selalu bersahabat. Ketekunan mereka akhirnya menembus batas ruang kerja institusi dan tampil di atas meja pertandingan.
Latihan tanpa Seremoni : Rutinitas yang Menghasilkan Konsistensi
Penelusuran reporter ke beberapa anggota Polres mengungkapkan bahwa:
- latihan dilaksanakan tiga hingga empat kali seminggu,
- sering digelar di sela jam kerja atau setelah tugas patroli,
- program olahraga dibangun secara internal tanpa sponsor atau fasilitas besar,
- motivasi utama datang dari budaya internal: anggota sehat, kinerja meningkat.
Ini sekaligus menunjukkan bahwa prestasi olahraga bukan hasil dari kebetulan atau latihan instan. Ada pola latihan, disiplin, dan etos kerja yang selaras dengan karakter khas kepolisian: fokus, taktis, dan ulet.
Dampak Konstruktif di Internal Institusi : Lebih dari Sekadar Trofi
Kemenangan ini, menurut Asep, bukan hanya untuk membanggakan institusi, tetapi menjadi penanda budaya sehat yang sedang dibangun di tubuh Polres Beltim.
Setidaknya terdapat tiga dampak konstruktif yang disoroti dalam liputan ini:
1. Meningkatkan solidaritas antaranggota
Latihan dan kompetisi membuat relasi lintas satuan—Sat Lantas, Bag Log, Reskrim, dan lainnya—lebih cair dan kolegial.
2. Mengurangi stres kerja
Profesi kepolisian memiliki risiko tekanan mental tinggi. Aktivitas olahraga seperti tenis meja menjadi ruang pelepas ketegangan yang aman dan produktif.
3. Memperbaiki citra pelayanan publik
Keberhasilan non-operasional seperti ini memperlihatkan sisi humanis polisi: sehat, sportif, dan berprestasi.
Budaya olahraga turut membangun persepsi bahwa polisi tidak semata hadir saat konflik, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang dinamis.
Tenis Meja dan Kepolisian : Sinergi Tak Terduga
Jika ditelisik lebih jauh, prestasi ini mencerminkan filosofi kinerja aparat:
- Refleks cepat → penting untuk patroli dan penanganan insiden.
- Akurasi pukulan → sejalan dengan ketepatan pengambilan keputusan dalam tugas lapangan.
- Kerja sama pasangan → relevan dengan pola operasi tim dalam penanganan keamanan.
Pasangan Zulyadi–Fiere memperlihatkan bahwa pola pikir strategis yang biasa digunakan dalam operasi kepolisian dapat teraplikasi secara natural dalam arena olahraga.
Momentum untuk Pembinaan Olahraga Institusi
Hasil investigasi kecil ini juga menunjukkan bahwa pembinaan olahraga di institusi pemerintah, termasuk kepolisian, masih memiliki ruang besar untuk berkembang. Prestasi Polres Beltim dapat menjadi:
- model pembinaan internal murah namun efektif,
- acuan bagi OPD lain untuk membuat pola latihan rutin,
- pemicu peningkatan fasilitas olahraga antarinstansi.
Kemenangan ini bukan sekadar selebrasi, tetapi sinyal penting bahwa investasi pada kesehatan anggota adalah investasi pada kualitas pelayanan publik.
Kemenangan yang Menginspirasi : Sportivitas sebagai Wajah Baru Aparatur
IPDA Asep menyatakan harapannya agar prestasi ini menjadi motivasi bagi anggota Polres Beltim lainnya.
“Kemenangan ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh anggota Polres Beltim dan instansi lainnya untuk terus berprestasi dan menjunjung tinggi sportivitas.”
Sportivitas di arena olahraga mencerminkan nilai yang sama yang dibutuhkan dalam pelayanan publik: kejujuran, kedisiplinan, dan integritas. Ketika aparatur negara menjuarai kompetisi dengan cara fair, pesan moralnya turut mengalir ke masyarakat.
Prestasi yang Menguatkan Fondasi Kelembagaan
Prestasi Polres Belitung Timur dalam turnamen KORPRI bukan sekadar perolehan juara, tetapi memancarkan gambaran institusi yang:
- tangguh,
- memiliki budaya kerja positif,
- mendorong kesehatan dan disiplin,
- serta berkomitmen pada sportivitas.
Dalam perspektif konstruktif, kemenangan ini membuktikan bahwa institusi negara dapat bersinar di luar fungsi formalnya—bahkan lewat olahraga—dan memberi inspirasi bahwa aparatur publik juga bisa hadir sebagai teladan dalam kehidupan sosial sehari-hari. | KdmChannel.Com | */Redaksi | *** |

