KdmChannel.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), bersama Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bobby Rasyidin, menggelar pertemuan penting untuk membahas rencana ambisius modernisasi jalur kereta api Jakarta–Bandung.
Dalam diskusi tersebut, keduanya sepakat bahwa modernisasi jalur ini akan menjadi langkah strategis untuk memangkas waktu tempuh perjalanan, mempercepat konektivitas antarwilayah, serta memperkuat perekonomian di Jawa Barat.
Menurut KDM, jika proyek ini terlaksana, waktu perjalanan antara Jakarta dan Bandung yang biasanya memakan waktu sekitar 3 hingga 4 jam, bisa dipangkas menjadi hanya 1,5 jam.
Hal ini akan mempermudah mobilitas penduduk dan wisatawan, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Jalur kereta Jakarta–Bandung yang dimodernisasi akan memberikan keuntungan signifikan bagi masyarakat, dengan tiket yang terjangkau antara 150 hingga 300 ribu rupiah.
Saya yakin kereta akan selalu penuh,” ungkap Dedi Mulyadi, yang dikenal sebagai figur yang aktif dalam pengembangan infrastruktur di Jawa Barat.
Peningkatan kualitas jalur kereta ini akan dilakukan tanpa perlu membangun jalur baru.
Bobby Rasyidin, Direktur Utama KAI, menjelaskan bahwa fokus utamanya adalah pada perbaikan rel eksisting sepanjang 150 kilometer yang menghubungkan kedua kota besar ini.
Proses modernisasi akan melibatkan penataan tikungan, pengaturan kemiringan jalur, serta penerapan teknologi tilting pada bogie kereta, yang memungkinkan kereta melaju dengan stabil meskipun melewati kontur jalur yang berkelok.
“Estimasi biaya untuk melakukan perbaikan ini mencapai sekitar 8 triliun rupiah.
Biaya tersebut akan mencakup peningkatan kualitas rel, pembangunan terowongan dan jembatan baru di sejumlah titik, serta penyempurnaan sistem double track untuk mendukung kelancaran perjalanan,” jelas Bobby.
Lebih jauh, KDM menambahkan bahwa proyek ini akan menjadi contoh nyata dari kolaborasi antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat,
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, hingga pemerintah kota/kabupaten setempat, serta masyarakat.
Dia berharap, kolaborasi ini tidak hanya akan mempercepat realisasi proyek, tetapi juga membuka peluang investasi di sektor pariwisata dan infrastruktur.
“Kita bisa mengajak Pemkot Bandung dan para pelaku bisnis, seperti pengusaha hotel, untuk turut berinvestasi dalam proyek ini. Karena selain meningkatkan konektivitas, kereta yang lebih cepat akan berdampak langsung pada sektor wisata.
Banyak orang Jakarta yang berkunjung ke Bandung, dan dengan meningkatnya aksesibilitas, ini akan mendorong tingkat kunjungan wisatawan,” terang Dedi Mulyadi.
Lebih dari itu, KDM juga mengusulkan agar proyek modernisasi jalur kereta ini melibatkan masyarakat Jawa Barat secara langsung.
Dia menyarankan agar masyarakat dapat memiliki saham dalam proyek kereta yang diproduksi di dalam negeri, serta memanfaatkan tenaga kerja lokal.
Dengan demikian, proyek ini tidak hanya bermanfaat dari segi infrastruktur, tetapi juga dari segi pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Ke depan, warga Jawa Barat bisa memiliki kereta yang diproduksi di dalam negeri, yang kualitasnya terjamin dan menggunakan tenaga kerja dari Indonesia.
Ini adalah peluang besar untuk melibatkan masyarakat dalam proyek ini, baik secara langsung maupun tidak langsung,” tambah KDM.
Rencana modernisasi jalur kereta Jakarta–Bandung ini diyakini akan menjadi katalisator perubahan bagi Jawa Barat, tidak hanya dalam hal infrastruktur transportasi, tetapi juga dalam meningkatkan daya saing ekonomi dan kualitas hidup warganya.
Dengan komitmen kuat dari pemerintah dan sektor swasta, serta dukungan penuh dari masyarakat, harapan besar untuk menciptakan konektivitas yang lebih baik dan lebih cepat antara Jakarta dan Bandung kini semakin terlihat di depan mata.
Proyek ini, yang tak hanya berfokus pada efisiensi waktu perjalanan, tetapi juga pada pengembangan ekonomi lokal dan pariwisata, memiliki potensi untuk menjadi model bagi pengembangan infrastruktur transportasi lainnya di Indonesia.
Apakah ini akan menjadi titik balik dalam perkembangan transportasi Indonesia? Waktu yang akan menjawab. | KdmChannel.Com | */Redaksi | *** |


1 Comment
oke